“Saya berpesan, jagalah majelis dzikir dan majelis shalawat. Seringlah melakukan dzikir untuk mengingat Allah. Barang siapa ingat Allah, Allah akan mengingatnya, Allah akan menolong dan membantu hambanya. Dengan Dzikir, hati menjadi tenang, dan datang ke majelis ini akan menenangkan hati,” jelas Syeikh Amin Aduhaby Al Jailani
Syeikh Amin Aduhaby Al Jailani, keturunan ke 22 Syeikh Abdul Qadir Al Jailani, mengungkapkan bahwa kemerdekaan Indonesia yang ke 71 tahun ini bisa dicapai oleh Bangsa Indonesia, salah satunya karena umat Islam selalu melakukan dzikir dan sholawat. Indonesia bisa mencapai kemerdekaan karena masyarakatnya dekat dengan Allah yang berdoa sejak masa - masa perjuangan sehingga mencapai kemerdekaan pada tahun 1945.
“Saya berpesan, jagalah majelis dzikir dan majelis shalawat. Seringlah melakukan dzikir untuk mengingat Allah. Barang siapa ingat Allah, Allah akan mengingatnya, Allah akan menolong dan membantu hambanya. Dengan Dzikir, hati menjadi tenang, dan datang ke majelis ini akan menenangkan hati,” jelas Syeikh Amin Aduhaby Al Jailani ketika menyampaikan pidato di depan ribuan jamaah Pondok Pesantren Al Falak Bogor (21/8).
Ingat kepada Allah di mana saja ketika sadar maupun tidak. Menurutnya, Ingat pada Allah dengan dzikir di manapun berada. Karena ada sebuah hadits yang menyatakan bahwa pada suatu ketika sahabat bertanya tentang shalawat, barang siapa shalawat sekali Allah akan membalas 10 kali. Ada malaikat yang khusus memberikan mendengarkan shalawat kemudian disampaikan pada Nabi Muhamamd. Ketika sampai pada nabi, maka nabi berdoa kepada Allah untuk mengampuni orang yang shalawat tersebut. Orang shalawat akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT, demikian disampaikan Syeikh Amin.
Dalam kesempatan ini Syeikh Amin memberikan ijazah berupa dzikir dan wirid kepada ustad, kiai dan para hadirin yang hadir. Dzikir yang diberikan oleh Syaikh Amin sebagai keturunan Syaikh Abdul Qadir Jailani diterima oleh para hadirin dengan penerimaan yang baik.
Sementara itu putra beliau, Syeikh Ibrahim Al Jailani memimpin shalawat burdah yang diikuti oleh ribuan santri, melafalkan shalawat yang indah dan penuh dengan kehusyu'an diiringi dengan marawis dari Pesantren Al Falak. Sesekali Syaikh Ibrahim memercikkan air ke para santri yang disambut dengan antusias dan teriakan Allahu Akbar.
Kemerdekaan Indonesia Tak Lepas dari Peran Santri dan Ulama
Syaikh Ali Badri dari Jawa Timur yang hadir dalam acara ini sekaligus juga menjadi penterjemah khutbah Syaikh Amin, mengungkapkan bahwa awal kemerdekaan Indonesia memang tidak lepas dari peran santri dan para ulama di Nusantara. Menurutnya, majelis malam ini adalah bagian dari upaya untuk mensyukuri kemerdekaan Indonesia, karena santri paling berhak untuk ikut serta mensyukuri kemerdekaan sebab perannya penting dan krusial dalam upaya kemerdekaan Indonesia.
Sekretaris Yayasan Al Falak Achmad Ubaidillah mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wasilah dari KH Agus Fauzan sebagai penerus Abah Falak sebagai Mursyid Tariqah Qadiriyah Naqsabandiyah sehingga bisa dipertemukan dengan Syaikh Amin untuk kedua kalinya.
Acara ini juga dihadiri oleh Rois Suriah NU Kota Bogor KH Fuad Fikti, dan Ketua Pimpinan Cabang NU Bogor KH. Romdhoni, para Jamaah dari sekitar Jabotabek, perwakilan pemerintah daerah, Kepolisian dan TNI, serta masyarakat sekitar.(as/KBAswaja)
COMMENTS