Saudaraku, apa yang harus kita lakukan agar ilmu bermanfaat ? Bagaimanakah agar ilmu dapat menjadi penerang kehidupan? Dalam kitab Al ...
Saudaraku, apa yang harus kita
lakukan agar ilmu bermanfaat ? Bagaimanakah agar ilmu dapat menjadi penerang
kehidupan? Dalam kitab Al Hikam, Syaikh Ibnu Atho’illah menuliskan, “Ilmu yang
berguna (bermanfaat) itu ialah ilmu yang dapat menjadikan orang mengenal Alloh
beserta sifat dan asma-Nya.”
Alloh Swt. berfirman di dalam Al
Quran, “..Sesungguhnya yang takut kepada Alloh di antara hamba-hamba-Nya,
hanyalah ulama. Sesungguhnya Alloh Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS.
Faathir [35] : 28)
Para ahli tafsir menerangkan
bahwa yang dimaksud dengan “ulama” pada ayat ini adalah orang-orang yang
menyibukkan dirinya pada aktifitas belajar dan menuntut ilmu kapanpun dan
dimanapun. Kemudian, bertekad mengamalkan ilmunya itu, serta menyampaikan dan mengajarkannya
sehingga manfaat dari ilmu tersebut menjadi lebih banyak dan lebih luas. Inilah
yang disebut dengan keberkahan ilmu.
Saudaraku, ketahuilah untuk
benar-benar merasa takut kepada Alloh, untuk mencapai derajat ma’rifat dan
dekat dengan-Nya, seseorang tidak selalu harus berilmu banyak. Karena setiap
orang berbeda-beda kadar kemampuannya. Maka, tidak usah merasa rendah diri
dengan ilmu yang sedikit. Ada orang yang dengan sedikit ilmunya, ia
mentafakurinya secara dalam sehingga ia sampai kepada keyakinan yang kuat
kepada Alloh Swt.
Kalau kita bertanya, apakah
mungkin kita yang berilmu sangat sedikit ini akan mencapai derajat ma’rifat?
Jawabannya, mengapa tidak. Karena sesungguhnya setiap orang yang memiliki ilmu
sebanyak apapun, itu hakikatnya adalah setitik pemberian dari samudera ilmu
Alloh yang tiada terhingga luasnya.
Orang yang tulus ikhlas dengan
ilmunya walau hanya bekerja sebagai guru TK misalnya, ia tidak akan takut
disebut bodoh karena ia sadar dan yakin bahwa ilmunya yang sedikit itupun semata-mata
karunia dari Alloh dan merupakan amanah untuk disampaikan kepada orang lain.
Maka, ia akan menjadikan ilmu yang sedikit itu sebagai bekal untuk mendekatkan
diri kepada Alloh.
Karenanya, berkah atau tidaknya
ilmu seseorang, sangat bergantung pada ketulusan dan keikhlasannya untuk menyampaikan atau
mengajarkannya kepada orang lain. Karena justru dengan ketulusan dan
keikhlasannyalah suatu ilmu dapat menjadi penerang, baik bagi dirinya sendiri
maupun bagi orang lain.
Saudaraku, ingatlah ilmu yang
tidak diamalkan, tidak disampaikan, tidak diajarkan, adalah ibarat pohon yang
tidak berbuah. Oleh karena itu, marilah kita bertekad untuk menjadi
manusia-manusia berilmu, yang dengan ilmunya itu bisa menjadi manfaat dan
memberikan inspirasi bagi orang lain dan lingkungannya. Amalkanlah,
sampaikanlah, ajarkanlah ilmu yang kita miliki meski sedikit. Ilmu yang sedikit
akan jauh lebih bernilai jika diamalkan, disampaikan dan diajarkan. In syaa
Alloh![]
COMMENTS