Assalamu 'Alaikum WR. WB. Buya saya pernah mendengar bahwasannya: “Kalau tukar cincin itu tidak ada dalam tradisi islam sehingga...
Assalamu 'Alaikum WR. WB.
Buya saya pernah mendengar bahwasannya: “Kalau tukar cincin
itu tidak ada dalam tradisi islam sehingga tidak boleh dilaksanakan”. Benarkah
seperti itu Buya? lalu bagaimana jika cincin yang dikenakan bukan dari emas
apakah tetap tidak boleh?
Wa’alaikum Salam WR. WB.
Tukar cincin bukanlah tradisi dalam Islam akan tetapi itu
bisa kita masukkan dalam masalah tukar menukar hadiah yang sangat dianjurkan
oleh Rasululloh Saw. Artinya seorang calon suami memberi hadiah cincin kepada
calon istri dalam acara khitbah atau tunangan,dan calon istripun demikian.
Akan tetapi ada hal yang perlu diperhatikan bersama proses
pertunangan dan tukar cincin ini.
- Pertunangan adalah kesepakatan dan janji untuk menikah artinya pertunangan belum pernikahan.Jadi semua yang haram sebelum tunangn tetap haram setelah tunangan.Kedua calon tidak boleh berduaan,tidak boleh melihat aurat calon pasanganya.
- Karena masing-masing calon belum halal,maka saat tukar hadiyah pun tidak boleh saling memegang tangan calon pasangannya.
- Cincin yang diberikan kepada Calon mempelai pria bukan dari emas, sebab emas haram hukumnya jika dikenakan oleh kaum pria. Sebaiknya cincin dari perak agar sesuai anjuran nabi agar kalau kaum pria memakai cincin dengan cincin dari perak.
- Hadiah yang diberikan jangan sampai memberatkan kedua belah pihak. Dan hadiah pun tidak harus berupa cincin boleh barang-barang yang lainnya.
Wallahu a'lam bishshowab

COMMENTS