[Kabar Islam] - Merasa media mainstream Australia kerap salah mengartikan dan keliru memahami Islam, anggota komunitas muslim di Sydne...
[Kabar Islam] - Merasa media mainstream Australia kerap salah mengartikan
dan keliru memahami Islam, anggota komunitas muslim di Sydney akhirnya
mendirikan studio televisi sendiri senilai $1juta untuk mengimbangi pemberitaan
mengenai Islam di Australia.
Saluran televisi bertajuk ONEPATH itu ditayangkan melalui saluran Youtube dan
dibuat serta diedit distudio mereka yakni One Path Network di Sydney.
Saluran TV ONEPATH antara lain menampilkan ulama lokal yang
memberikan penjelasan mengenai ajaran Islam dan juga isu-isu aktual.
"Sekarang ini komunitas muslim sedang banyak mendapat
tekanan, sayangnya media mainstream di Australia terkadang salah mengartikan
dan keliru memahami ajaran Islam, oleh karena itu kami di sini hendak
memastikan tersebarnya pesan mengenai ajaran Islam yang sesungguhnya dengan
jelas," kata Kepala One Path
network, Malaz Majanni.
One Path network juga turut menyiarkan event-event utama
termasuk penyanderaan di Cafe Lindt Sydney beberapa waktu lalu.
"Pendekatan kami hendak memastikan kalau tindakan yang
terjadi pada penyanderaan di Cafe Sydney adalah bukan ajaran islam," kata
Majanni.
"Orang tersebut (Man Haron Monis) dikenal oleh otoritas
Australia sebagai kriminal dan dia tidak memiliki hubungan apapun dengan
kelompok militan islam; dia bahkan tidak menggunakan bendera yang benar,"
Beberapa liputan dari saluran TV ini juga sangat menyimpang
dengan media mainstream. Misalnya alih-alih memberitakan jumlah pasukan warga
Australia yang ikut berperang dengan ISIS, One Path malah memberitakan mantan
Ketua Partai Buruh Northern Teritory, Matthew Gardiner, yang berperang bersama
pasukan Kurdi melawan ISIS.
"Pendekatan yang kami lakukan adalah hendak memastikan
tidak ada target tertentu bagi komunitas muslim dan hukum berlaku sama untuk
seluruh warga Australia," katanya.
Majanni mengatakan studio One Path didanai oleh donasi dari
komunitas muslim dan digawangi oleh sekitar 20 orang relawan.
Sejumlah tokoh muslim terkenal termasuk Mufti Australia, Dr
Ibrahim Abu Mohamed, dan Associate Professor Mohamad Abdalla dari Universitas
Griffith mendukung proyek ini dan tampil dalam video promosi saluran TV
ini. Selain itu dukungan juga datang
dari serangkaian ulama muslim dari kalangan moderat hingga konservatif.
Sumber : RadioAustralia
COMMENTS