Indonesia merupakan Negara dimana masyarakatnya sangat kental dengan solidaritasnya, baik untuk negeri sendiri, maupun solidaritas untuk...
Indonesia merupakan Negara dimana masyarakatnya sangat kental dengan solidaritasnya, baik untuk negeri sendiri, maupun solidaritas untuk Negara lain (sebagai contoh Palestina). Saya ambil contoh kecil bentuk solidaritas masyarakat Indonesia, yaitu mengenai kasus Prita Mulyasari. Kita pasti sudah tahu betul kasus ini, namun yang ingin saya soroti pada kasus ini adalah bagaimana dukungan masyarakat Indonesia untuk membantu meringankan kasus yang sedang dihadapi Prita. Dan benar saja, sebuah aksi solidaritas untuk prita yaitu Koin Untuk Prita. Dari aksi ini, seperti dilansir dari media www.okezone.com Aksi solidaritas Koin Peduli Prita berhasil mengumpulkan uang koin sumbangan masyarakat dari seluruh Indonesia sebesar Rp825.728.550. Jumlah yang begitu fantastis.
Dari satu contoh inilah, saya mempunyai ide bagaimana dengan gerakan kecil bisa berimbas besar guna efisiensi energi di Negeri ini. Sebenarnya, kampanye untuk hemat energi sudah menggaung di negeri ini. Ada yang namanya Earth Our 60+. Sebuah gerakan dimana, kita diajak untuk mematikan listrik selama satu jam. Gerakan ini dilakukan satu tahun sekali, setiap bulan akhir bulan Maret. Pengaruh dari gerakan ini sangat besar. Sebagai kota percontohan dalam memulai gerakan ini adalah Jakarta. Dengan mematikan lampu-lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai selama 1 jam dapat memberikan kontribusi kepada penghematan listrik di Jakarta serta mendukung program efisiensi energi yang diinisiasi pemerintah pada pukul 17.00 – 22.00.
Apabila 10% penduduk Jakarta** berpartisipasi dalam EARTH HOUR, maka Jakarta dapat menghemat konsumsi listriknya sebesar 300MWh, yakni setara dengan:
Dari satu contoh inilah, saya mempunyai ide bagaimana dengan gerakan kecil bisa berimbas besar guna efisiensi energi di Negeri ini. Sebenarnya, kampanye untuk hemat energi sudah menggaung di negeri ini. Ada yang namanya Earth Our 60+. Sebuah gerakan dimana, kita diajak untuk mematikan listrik selama satu jam. Gerakan ini dilakukan satu tahun sekali, setiap bulan akhir bulan Maret. Pengaruh dari gerakan ini sangat besar. Sebagai kota percontohan dalam memulai gerakan ini adalah Jakarta. Dengan mematikan lampu-lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai selama 1 jam dapat memberikan kontribusi kepada penghematan listrik di Jakarta serta mendukung program efisiensi energi yang diinisiasi pemerintah pada pukul 17.00 – 22.00.
Apabila 10% penduduk Jakarta** berpartisipasi dalam EARTH HOUR, maka Jakarta dapat menghemat konsumsi listriknya sebesar 300MWh, yakni setara dengan:
- Mematikan 1 pembangkit listrik dan menyalakan sekitar 900 desa
- Mengurangi 267,3 ton CO2
- Daya serap lebih dari 267 pohon (1 pohon mampu menyerap 1 ton CO2 dalam 20 tahun masa hidupnya)
- Persediaan O2 untuk lebih dari 534 orang (1 pohon mampu memberikan O2 bagi 2 orang dalam 20 tahun masa hidupnya)
- Apabila (300MWh = 1.080.000MJ) X Rp 200/MJ = menghemat biaya listrik hingga Rp 216.600.000,-
** 10% penduduk Jakarta diasumsikan 700 ribu orang mematikan 2 lampu setiap rumah.
Eifisiensi inilah yang akan menjadi sumbangsih untuk bumi dan menjadi salah satu solusi dalam efisiensi listrik. Karena sebenarnya, permasalahan krisis listrik tersebut harus ditangani dari kedua sisi: penyediaan dan permintaan. Dalam memperbaiki sisi penyediaan tenaga listrik, pemerintah perlu memprioritaskan program untuk meningkatkan efisiensi pembangkit, menghilangkan kebocoran di transmisi, dan menerapkan good corporate governance (tata kelola korporasi yang baik).
Sementara, dalam mengelola sisi permintaan listrik, konsumen harus ikut berperan serta, baik melakukan penghematan pemakaian listrik dan berpartisipasi dalam proses penyusunan kebijakan listrik. Salah satu peran konsumen adalah dengan melakukan sedekah energi. Langkah kecil yang bisa kita lakukan. Jika selama ini gerakan hemat energi dilakukan satu tahun sekali, namun dengan mengikuti program sedekah energi, kita digerakkan untuk bisa melakukan gerakan hemat energy minimal satu minggu sekali, dengan mematikan lampu selama satu jam, atau bahkan bisa lebih. Selain lampu, kita juga bisa mewajibkan diri kita untuk mengurangi penggunaan perlatan listrik yang setiap hari digunakan. Jika sebelumnya, sebelum mengikuti program sedekah energi kita menggunakan televisi delapan jam dalam sehari, namun setelah mengikuti program sedekah energi kita “wajib” mengurangi penggunaan satu jam dari sebelumnya. Coba bayangkan, jika kita sadar dan tahu betapa berartinya sedekah energi untuk bumi. Berapa banyak desa yang belum bisa teraliri listrik dan sekarang bisa menikmatinya?? Berapa besar pengaruh untuk bumi kita?? Sungguh besar. Dari diri sendiri, untuk bumi.
Untuk bisa mensukseskan program, “sedekah energi”, memang butuh peran aktif dari PLN maupun pelanggan. Bentuk sosialisasi(seperti pembuatan iklan – iklan ajakan, poster kreatif)serta edukasi dalam membangun pemahaman konsumen tentang betapa berharganya energi untuk masa depan bumi sangat perlu dilakukan. Selain itu, melalui blog, baik itu dari platform blogspot, wordpress, maupun blogdetik kita juga bisa menyuarakan program ini kepada masyarakat, mengingat masyarakat kita sekarang termasuk masyarakat era digital.. sekian, semoga bermanfaat.
Sementara, dalam mengelola sisi permintaan listrik, konsumen harus ikut berperan serta, baik melakukan penghematan pemakaian listrik dan berpartisipasi dalam proses penyusunan kebijakan listrik. Salah satu peran konsumen adalah dengan melakukan sedekah energi. Langkah kecil yang bisa kita lakukan. Jika selama ini gerakan hemat energi dilakukan satu tahun sekali, namun dengan mengikuti program sedekah energi, kita digerakkan untuk bisa melakukan gerakan hemat energy minimal satu minggu sekali, dengan mematikan lampu selama satu jam, atau bahkan bisa lebih. Selain lampu, kita juga bisa mewajibkan diri kita untuk mengurangi penggunaan perlatan listrik yang setiap hari digunakan. Jika sebelumnya, sebelum mengikuti program sedekah energi kita menggunakan televisi delapan jam dalam sehari, namun setelah mengikuti program sedekah energi kita “wajib” mengurangi penggunaan satu jam dari sebelumnya. Coba bayangkan, jika kita sadar dan tahu betapa berartinya sedekah energi untuk bumi. Berapa banyak desa yang belum bisa teraliri listrik dan sekarang bisa menikmatinya?? Berapa besar pengaruh untuk bumi kita?? Sungguh besar. Dari diri sendiri, untuk bumi.
Untuk bisa mensukseskan program, “sedekah energi”, memang butuh peran aktif dari PLN maupun pelanggan. Bentuk sosialisasi(seperti pembuatan iklan – iklan ajakan, poster kreatif)serta edukasi dalam membangun pemahaman konsumen tentang betapa berharganya energi untuk masa depan bumi sangat perlu dilakukan. Selain itu, melalui blog, baik itu dari platform blogspot, wordpress, maupun blogdetik kita juga bisa menyuarakan program ini kepada masyarakat, mengingat masyarakat kita sekarang termasuk masyarakat era digital.. sekian, semoga bermanfaat.
Referensi ::
1. http://news.okezone.com/read/2009/12/21/338/286733/redirect
2. http://earthhour.wwf.or.id/kenapa_hemat_listrik.php#.VEEJL1c3vFw
3. www.instalasilistrikrumah.com
Aku ikut ini.... :)
COMMENTS