Saya yakin kita semua sudah mengetahui yang namanya cinta. Namun, perlakukan cinta dengan baik,jika kita ingin mendapatkan manisnya iman...
Saya yakin kita semua sudah mengetahui yang namanya cinta. Namun, perlakukan cinta dengan baik,jika kita ingin mendapatkan manisnya iman, seperti pada hadist :
“Ada tiga perkara yang apabila ketiganya terdapat pada diri seseorang, ia tentu mendapatkan manisnya iman; Allah dan rasul-Nya lebih dia cintai dari selain keduanya, mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan benci kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan dia sebagaimana ia tidak suka dilempar ke dalam api." (HR. Muslim).
Berbicara tentang cint, berikut ada nasehat dari Ust. Akhmad Nur Alfian, bagi kamu yang mungkin sekarang sedang terbuai cinta hingga lupa segalanya.
Cinta pada orang tak harus dengan pacaran, dan single itu bukannya tak punya cinta. Singgle itu prinsip sebelum melabuhkan pada yang halal, namun jomblo itu nasib.kadang perlu berfikir logis nan ilmiah.. jika hanya mencintai dengan kegiatan pelampiasan syahwat tak halal berkedok cinta di dunia, namun dipertanggung jawabkan kelak di akhirat, yang merasakan aktivitas syahwat berkedok cinta sebatas dunia saja, dan itu pun belum tentu ke jenjang keseriusan pelaminan.
Dan bagaimana kau bisa katakan itu adalah cinta, padahal kamu malah menjerumuskan dia pada kubangan dosa ke nerakaNya??, bukankah cinta itu terasa bahagia, menuntun pada yang Haq, dan menyelamatkan?? . Apakah cinta harus dengan mesra tanpa ikatan?, ciuman tanpa aturan?, pelukan tanpa batas syariat? . Semudahnya kita katakan itu cinta jika hanya mengumbar birahi rasa saja yang penting atas dasar saling suka tanpa pemikiran sejati.
Dan bagaimana kita menghargai diri dan cinta ini jika kita hanya berani menodainya dengan lapisan nafsu. Cinta belum halal itu semu dan banyak mudharatnya.
Tersiksa memendam cinta yang tak layak dijamah dengan sisa iman sebelum kehalalan tiba, itu lebih indah dari pada tersiksa di akhirat karena sulitnya menahan syahwat berkedok cinta ataupun cinta berlapis syahwat.
Dan ini sebatas ungkapan hati untuk instropeksi diriku sendiri yang hina,dan mungkin lebih hina darimu. Ini bukan menggurui anda ataupun menyindir. Kerana diri ini juga banyak khilaf yang perlu disindir jua.
Aku mencintaimu karenaNya, jadi kupakai caraNya, bukan dengan caraku yang bisa menduakanNya bahkan mengingkariNya, , itu pun untuk keselamatan dan kebahagiaan kita, sehingga seandainya apapun yang terjadi dengan cinta ini, kita tak merugi dan tetap bahagia meski kita berpisah, yang ada hanya aliran berkah bukan kerugian di hari kelak nanti dimana kita telah pernah mengukir cinta itu dengan hiasan ketaatan kepadaNya.
Aku ingin menjadi cinta yang menuntun iman ini walau ku masih hina, bukan yang menuntut nafsu yang menambah kehinaanku ini di sisa umurku yang kelam.
Aku tak takut kehilanganmu, tapi aku takut menghilangkan sisa imanku dan memburamkan imanmu, terlebih aku takut kehilangan cintaNya, karena CINTA ILAHI itu adalah sumber kebaikan dan akan mengikatkan hati kita pada yang baik juga, dan itu perlu membaikkan diri kita terlebih dahulu, karena tidak pantas jika kita yang hina malah mengharap yang baik namun kita belum sama sekali memantaskan untuk menyandingnya dengan ikhtiar .
----Nasehat lengkap dari Ust. Akhmad Nur Alfian----
COMMENTS