Minggu Kemarin(15/9) salah satu BSO UKM Jazirah, yaitu BSO TSM (Team Sukses Mentoring) mengadakan agenda yang namanya Dauroh Pementor....
Minggu Kemarin(15/9) salah satu BSO UKM Jazirah, yaitu BSO TSM
(Team Sukses Mentoring) mengadakan agenda yang namanya Dauroh Pementor. Seperti
halnnya sebuah team, BSO ini yang menggodok dan membuat “mentoring” menjadi
lebih hidup. Lebih kreatif, dan utamanaya adalah sukses dalam pelaksanaanya.
Dan Harapan dari itu adalah tercetak ikhwah yang tangguh dan berjiwa pemimpin.
Subhanallaah.
Dari ini akan ceritakan tentang
apa yang kurasa. Kebetulan pada kesempatan kala itu, saya tak bisa mengikuti
agenda tersebut. Berat rasanya. Ada beberapa agenda sebenarnya, ketemu dengan
para punggawa dakwah Jazirah saat wisuda di MAJT, ada lagi makrab Kelas IKB,
dan terakhir adalah agenda dauroh pementor. Namun, semuanya itu terlewatkan dan
memang terpaksa saya tanggalkan, karena ada satu kesempatan yang paling
“afdhol”nya kesempatan adalah bertemu ibu saya.
Allah mungkin sedang menguji dan
memberikan perhatian kepada ibu saya, dengan memberinya Beliau sakit. Sakit yang
diderita adalah sakit kanker. Kanker mamae.
Hingga mewajibkan ibu untuk melakukan operasi. Sebenarnya sebelumnya Beliau
sudah melakukan operasi tiga kali, dan alhamdulillah akar kanker ditempat
tersebut sudah terangkat(bersih). Namun, tak disangka kanker tersebut merembet
ke bagian sebelahnya. (“semoga Allaah segera memberikan kesembuhan
seutuhnya,,aamiin”). Karena itulah, hari Jumat 13 September 2013 Ibu melakukan
operasi di RSUD Saras Husada, Purworejo. Terfikir terus saya di rantau sini,
Ibu Ibu Ibu.. Bagaimana kondisi ibu sekarang, bagaimana kesehatannya..
Akhirnya, saya putuskan untuk pulang kala itu meskipun berat sekali
meninggalkan kawan kawan disini. Meninggalkan momen momen(ketemu kakak
wisudawan, makrab kelas, dauroh pementor) yang mungkin ini tidak akan terulang
lagi, karena mungkin saja saya akan mati besok. Yaa Allaah semoga diberi umur panjang dan barokah.
Jazirah. Disini mungkin saya orang yang beruntung, diberikan
keluarga yang erat dalam ukhuwah. Dan merasa beruntung juga bisa mulai
merasakan betapa indah berjuang dijalan ini, bertemu sapa dengan orang orang
sholih, dan selalu disibukkan dengan hal hal yang bermanfaat. Inilah yang
menggerakkan hati saya saat ini. Membuat merasa kehilangan saat meninggalkan
walaupun sesaat. Entah tak tahu apa penyebabnya, hanya kemarin saja saya tak
ikut satu acara “dauroh pementor”, rasanya ada sesuatu yang hilang dalam
kehidupan saya. Tidak bertemu / tida disibukkan dalam agenda agenda Jazirah
yang Insyaa Allaah di ridhoi Allaah, merasa menjadi orang yang kehilangan
Jazirah bertahun tahun lamanya. Allaah Rabbul ‘alamin, yang tahu tentang hal
ini, apa dan kenapa bisa merasakan sedekat, selekat ini. Mungkinkah ini yang
dimaksud dengan ikatan Ukhuwah yang benar benar sudah mengikat erat?? Atau
apa?? Wallaahu ‘alam bishowab saya kurang begitu Faham.
Dari ini, saya juga mulai
berfikir “Apa yang kurasa, mungkinkah
dirasa juga oleh para alumni, demisioner?”, alumni & demisioner yang
dengan loyalitas, totalitas serta profesionalitasnya dalam berjuang, berjuang
dalam kebaikan itu??. Wallaahu a’lam bishowab.
Semarang, 17 September 2013
COMMENTS