Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku Perlihatkan kepadamu Tanda-tanda (kekuasaan)-Ku. Maka janganlah kamu meminta Ak...
Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku Perlihatkan kepadamu Tanda-tanda (kekuasaan)-Ku. Maka janganlah kamu meminta Aku Menyegerakannya.(QS. Al Anbiya:37)
Hari libur /
tanggal merah memang identik dengan pulang kampung. Yaa, tanggal 28 Maret 2013
kalender masehi berwarna merah karena bertepatan dengan hari paskah. Kesempatan
ini tidak aku sia siakan, karena memang sudah lebih dari satu bulan aku belum bertemu
dengan keluarga. Kesempatan ini terpaksa saya ambil, ditengah tengah agenda
organisasi yang begitu padat. Contoh saja, ada Mabit yang terpaksa saya
tinggalkan dan juga agenda Muskom Kammi yang lagi lagi saya absen. Sebenarnya
sayang sekali untuk dilewatkan, tapi keluarga lah pendorong kuat untuk memilih
pulkam. Apapun alasannya.
Bukan tentang
liburan yang akan saya share kan, namun tentang perjalanan kembali ke semarang
yang disini akan saya ceritakan. saya libur dirumah sebentar banget. Sangat
sebentar. Serasa dua detik tiba tiba harus kembali ke semarang lagi. Hari
Minggu tepatnya, saya rencanakan untuk kembali ke semarang sekitar pukul 08.00.
Namun, ada hal yang membuat saya menunda sejenak. Yaa, itu karena ibu saya tiba
tiba sakit. Muntah muntah. Karena begitu iba, saya gantikan pekerjaan pekerjaan
ibu yang tertunda, seperti itu menyapu, mencuci piring, dll. Hingga pada
akhirnya, saya panggil dokter. Pak Wahyu namanya. Beliau memeriksa keadaan ibu
saya. Ketika ditanya tentang penyakitnya, ternyata Ibu terkena penyakit
vertigo. Yaa. Vertigo, penyakit yang membuat penderitanya mual mual serta tersa
pusing saat berjalan. Saya tunggui sejenak. Setelah melihat agak baikan, saya
berani untuk meninggalkan beliau, sekitar pukul 11.
Saya ke terminal
ditemani oleh adik saya. Sangat berharap bisa naik bus Patas “sumber Alam”.
Namun setelah ditanyakan, semua tiket habis terjual. Pasrah. Mau gak mau saya
harus menggunakan bis ekonomi. saya langkahkan ke terminal bayangan yang ada di
dekat bank BRI kutoarjo. Kuliat jam pada hp nokiaku, sudah menunnjukkan pukul
11.55 Wib. Dari hati kecil menggeretku untuk menunggu untuk sholat dzuhur
terlebih dahuu. Namun hati kecil itu
kalah dengan ego ku. Egoku kala itu, adalah harus cepat sampai semarang, karena
banyak tugas yang harus dikerjakan.
Yaap.. Hanya
menuggu 5 menit, bus ekonomi sumber alam jurusan semarang akhirnya datang juga.
Setelah pintu dibuka.. behhh… penumpangnya bejibun, bejubel.. gilaa… sampai
samapai pintu dibuka penumpang lansung ambrol semua karena begitu sesaknya. J.Namun karena egoku terus membara kala itu, aku paksakan untuk ikut
rombongan jubelan sumber alam ini. Berdiri berdesak dipintu belakang. Ini
cobaan awal yang kudu ku jalani demi nyampe ke semarang. “gapapa, seperti ini
yang penting sampai semarang”, sabarku menghibur. Cobaan selanjutnya tiba,
ketika sampai di Armada Townsquare, Magelang. Semua penumpang di”oper” ke bus
lain. Sontak, semua penumpang ricuh berebutan pindah ke bus lain.
Alhamdulillaah, di bus operan ini, aku bisa duduk.
Cobaan selanjutnya
datang lagi, ketika kondektur menarik karcis penumpang. Parah banget, saat aku
membayar dibus pertama, aku gak dikasih karcis. Karena kondektur sangat
“ngeyel” akhirnya dengan terpaksa, aku membayar lagi 10rb besarnya. “gapapa,
itung itung sedekah”hiburku. Baru beberapa menit menikmati perjalanan dengan
duduk, cobaan lain datang lagi. Sekitar pukul 14.00 di daerah Pringsurat, bis
yang aku tumpangi bocor ban. Bener bener menghambat sekali. Secara otomatis,
semua penumpang disuruh turun. Dan kami pun tertahan tekatung katung. Karena posisi bis malang melintang di jalan,
dampaknya pun ke kemacetan. Sampai sampai polantas datang untuk mengurai
kemacetan di daerah tersebut.
![]() |
Sejumlah penumpang yang terpaksa menunggu |
Setengah jam aku
tertahan disini. Baru sekitar pukul 14.30 ada bus dari arah barat yang menuju
semarang. Beberapa penumpang diarahkan kondektur untuk naik ke bus tersebut.
Alhamdulillaah, aku bisa masuk. Namun ternyata di bus ini, aku pun berdiri
berdesak lagi. Dari pringsurat – semarang ku berdiri bersesak. Memang, yang
dipaksakan itu kadang tidak baik. Silahkan ambil hikmah sendiri sJ
Semarang, 1 April 2013

COMMENTS