Alhamdulillah, kita umat islam berjumpa kembali dengan bulan yang penuh barakah, bulan ramadhan. Seperti sudah menjadi adat kebiasaan...
Alhamdulillah, kita umat islam
berjumpa kembali dengan bulan yang penuh barakah, bulan ramadhan. Seperti sudah
menjadi adat kebiasaan, penetapan awal ramadhan di Indonesia terjadi perbedaan.
Meskipun dari pemerintah sendiri -setelah melalui sidang Itsbat pada tanggal 19
Juli 2012 menetapkan awal ramadhan jatuh pada hari sabtu 21 juli 2012, namun
masih ada saja saudara kita yang melaksanakan ibadah puasa pada hari jumat 20
juli 2012. Namun, itu tidak menjadi masalah dah menurutku, karena Perbedaan
adalah rahmat J.
Jangan sampai perbedaan ini menjadi alat pemecah umat islam.ini yang gawat.
Yang puasa pada hari jumat boleh, yang
melaksanakan puasa sabtu juga boleh. Yang tidak boleh,,ya yang gak puasa.. :).
Hal yang perlu diapresiasi, dan bisa dibilang salut, yakni aku sampaikan pada
Kyai di desaku. Beliau selalu tegas menentukan awal ramadhan maupun awal idul
fitri. Dari tahun ke tahun. Dan yang bikin salut, Beliau selalu tepat dengan
ketentuan pemerintah J.
Belilau Bapak Kyai Muchlash, ulama kondang dari desa Rejowinangun RW V.
Berbicara mengenai Ramadhan,
sedikit cerita tentang kebiasaan yang selalu dilakukan masyarakat desa
rejowinangun. Mungkin ini bukan hal baru dan asing bagi kita semua. Bahkan ini hampir
dilakukan oleh semua umat muslim dipenjuru dunia. Yaa, kebiasaan pertama yang
selalu dilakukan masyarakat desaku dalam menyambut ramadhan adalah ziarah
kubur. Biasalah, ziarah kubur tujuanya mengirim do’a kepada arwah kubur. Amalan
yang dibaca saat di tempat pemakaman yaitu membaca surat yaa siin atau Tahlil. Biasanya
ziarah dilakukan H-3 sebelum ramadhan.
Kebiasaan selanjutnya yang selalu
dilakukan oleh masyarakat desa rejowinangun yakni pada malam pertama bulan
ramadhan selalu membuat/membawa nasi bungkus, yang nantinya di bagikan setelah
usai shalat tarawih. Ini dilakukan hanya semaa mata untuk berbagi kepada sesama
atau sedekah. Untuk malam-malam selanjutnya, biasanya bukan berupa nasi bungkus
melainkan makanan ringan. Oleh masyarakat rejowinangun biasa menyebutnya
‘Jaburan’. Dalam membawa jaburan biasanya
dijadwal. Penjadwalan diatur oleh ketua RW setempat (Pak Bayan).
Satu yang tak boleh ditinggalkan, yaitu tradisi memukul bedug (baca: Jidur). Jidur dilakukan selesai shalat tarawih, biasanya dilakukan selama doa berlangsung.. :)
Hal yang menggembirakan, mungkin
terjadi di masjid masjid seluruh indonesia bahkan dunia, jamaah pada malam
pertama ramadhan sangat bejubel. Ini terjadi di Masjid desa ku, Masjid Al Islah.
terlihat pada malam sabtu itu, jamaah sampai luber sampai sampai dari pihak
ta’mir masjid membuatkan Tarub, untuk mengantisipasi jamaah yang datang
terlambat dan tidak kebagian tempat. J.
Namun harapannya, pemandangan semacam ini bisa istiqomah sampai akhir ramadhan.
Apapun kebiasaan dalam menyambut
ramadhan maupun dalam beribadah bulan ramadhan, selama itu karena Allah, semoga
Allah meridhainya. Akhiran, dari ku pribadi selamat menjalankan ibadah puasa
ramadhan. Disinilah kita benar benar merecharge kembali hati kita, keimanan
kita agar nantinya bisa terlahir dengan jiwa yang baru atau kata anak Rohis
menjadi Arruhul Jadid. J.
:

COMMENTS