Ramadhan sudah masuk malam ketujuh. Alhamdulillaah. Malam ini, karena saya kebetulan libur kerja menyempatkan diri tarling ke Masjid yang lebih jauh dari lokasi kos saya. Dan akhirnya saya memutuskan untuk ke Masjid Jami’e Darussalam, Jakarta Pusat.
Tau masjid ini, dari postingan seseorang yang saya lihat masjidnya terlihat unik dan desainnya modern. Oleh karenanya, masjid ini masuk dalam list tarling Ramadhan 1440 H, dan baru malam ini kesampaian untuk merasakan sholat Jamaah Isya dan sholat tarawih maupun witir disini. Langsung saja, dimana dan seperti apaa Masjid ini?? Berikut ulasannya.
Jika masjid pada umumnya identik dengan kubah, namun beda halnya dengan masjid yang terletak di Jalan Kotabumi Ujung, Kebon Melati, Jakarta Pusat ini. Masjid Jami’e Darussalam memiliki bangunan berbentuk segitiga. Masjid ini merupakan karya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bersama Urbane, sebuah biro arsitektur yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat. Proyek pembangunan Masjid Jami'e Darussalam ini dimulai pada 2012 sementara peresmian dan mulai digunakan pada tahun 2015.
.
Kalau dilihat dari tampilan di foto, ekspektasi saya masjid ini terletak di pinggir jalan raya / di daerah yang mudah dijangkau. Tapi, ketika tadi tahu lokasi aslinya,, ternyata anggapan saya salah total. Kalau kalian tidak tau daerah Kebon Melati, Tanah Abang dijamin bakal kebingungan (meskipun ada GPS sih..). Karena apaa?? Karena masjid ini ‘nyempil’ diperkampungan kota. Untung tadi saya terbantu dengan Gojek dan umbul – umbul masjid hehehe.. Dan waktu sampai depan masjid pun saya masih Tanya, “maaf pak, ini masjid Jami’e Darussalam kan yaa?” tanyaku.. “Iya dek, masuk ajaa… “ jawab bapak bapak yang sdg ngobrol di kantin masjid bawah.
Saya masuk, dan seperti biasanya selalu kelimpungan kalau nyari tempat wudhu pria.heheehe. Masjid ini mempunyai dua lantai. Lantai pertama diperuntukkan bagi jamaah wanita, dan lantai dua (tempat yang artsy gitu) khusus jamaah pria. Di lantai ini, penggunaan kaca, dan kaligrafi di pinggir pinggir temboknya serta bercahaya dikala malam hari menambah artistik masjid Jami’e Darussalam. Ohya, untuk lokasi wudhu hanya ada di lantai dua, jadi jangan berharap di lantai dua ada yaa… kayak saya tadi, coba ngecek lantai dua, kirain ada… eh nihil…
Yang menjadi imam malam ini, ustadz Nurhadi sedangkan untuk ceramah disampaikan oleh ustadz Maulana. Beda seperti masjid yang sblmnya, penyampaian ceramah setelah sholat Isya. Untuk jumlah rokaat, di Masjid Jami’e Darussalam melakukannya sebanyak 23 rokaat (dengan 3 rokaat witiri dua kali salam). Ada satu yang membuat kekhusyukkan sholat ini terganggu (menurut saya), yakni adanya kipas angina embun yang mengeluarkan suara bising sekali, padahal sudah ada AC, kipas angin gantung.
![]() |
kalau naik KRL turun disini, jalan beberapa meter |
Buat kalian yang ingin kesini, bisa menggunakan OJOL / jika kalian menggunakan KRL, dari Stasiun Sudirman jalan kaki beberapa meter. Tanya aja, masjid Jami’e Darussalam…
Semoga bisa kesini lagi
.
#Tarawihkeliling
#Tarawihkeliling
COMMENTS